Kamis, 20 November 2014

UNGARAN 2.050 MDPL, SAKSI KEBERSAMAAN EKSPEDISI KEDUA KAMI

Semarang, adalah ibukota Provinsi jawa tengah yang notabennya berada pada daerah pesisir. Namun, di Semarang inilah terdapat sebuah gunung berketinggian 2.050 mdpl bernama Gunung Ungaran. Dan disinilah, ekspedis kami mulai lagi.

Awalnya, kami berbincang-bincang tentang kemana kita melanjutkan ekspedisi kami. Setelah berhasil menjajal track Gunung Prau ( 17-18 Agustus 2014), kami sebagai pemula kemudian mencari-cari track lain yang dapat kami jajal. Kemudian Jhack mencetuskan ide untuk mendaki gunung Ungaran (ide yang cemerlang). Kamipun segera menggali informasi tentang Gunung Ungaran tersebut. Mulai dari transportasi, track, dan segala macam tentang pendakian Gunung Ungaran. Sampai akhirnya kami menentukan tanggal pemberangkatan kami. Dan 31 November 2014 adalah hari yang kami pilih untuk berangkat bersama 9 anggota kami. Segala persiapan yang kami butuhkan mulai dipersiapkan. Mulai dari dome, carier, jas hujan, matras, jaket tebal, dan segalam macam logistik. Pihak yang berjasa pada pendakian ini adalah Eko shop Adventure karena beliau menyewakan peralatan yang super duper murah untuk kami (thank you mas Eko dan ibuk nya J ).

Jum’at pukul 15.00 setelah kami melaksanakan UTS hari terakhir, kami pulang dari kampus. Kami bersiap packing dan berangkat pukul 17.00 menuju tempel untuk  bertemu dengan captain tim kami yaitu Jhack. Ditempel Sleman, Jhack sudah menunggu bersamaan dengan sore yang segera menjingga. Kemudian perjalanan berlanjut untuk menuju ke Semarang, namun kami sempat bersinggah untuk sholat magrib di POM bensin Mertoyudan. Kami menempuh jarak kurang lebih 108 km untuk sampai di rumah Yumna ( salah satu anggota tim kami). Pukul 20.00 kami mulai beristirahat ditemani kehangatan keluarga Yumna yang ramah ( apalagi ayahnya)

Sabtu, 1 November 2014 pukul 08.00 WIB. Jhack dan Yumna mengambil carier dan Sb di daerah sekitar UNDIP. Namun, naas diperjalanan mereka tertilang oleh polisi.. hahaha. Untung ada kakak Yumna, jadi dapat teratasi. Pukul 10.00 WIB, menggunakan pick up hitam yang dikendarai ayah Yumna kami berangkat menuju Gunung Ungaran.  Kami berhenti di pemberhentian  wisata Umbul Sidomukti. Diperjalanan menuju Wisata Umbul Sidomukti, kami sempat bertemu dengan anak lokal yang miriiiip sekali dengan teman kami yang bernama JOSHUA. Dia membawa pluit dan meniup pluit sama persis dengan apa yang sering Joshua lakukan. ( huwaw.. you rock Josh).Lanjut,  Sebenernya untuk mencapai puncak Gunung Ungaran terdapat 3 yaitu Jalur Gedong Songo, Jalur Medini dan Jalur Sidomukti. Kami memilih mendaki menggunakan jalur Sidomukti/Jimbaran untuk mencapai puncak Ungaran. Dari pemberhentian pintu gerbang wisata Umbul Sidomukti kami berjalan menuju pos mawar dengan jarak kurang lebih 1 km. Sesampainya di POS Mawar kami melakukan pembayaran kontribusi dan mengisi buku registrasi untuk mendata siapa saja anggota tim kami yang akan menuju puncak Gunung Ungaran. Kemudian kami melakukan sholat dzuhur dan menjamak untuk sholat ashar. Pukul 13.30 WIB kami memulai pendakian kami. Setelah berdo’a bersama kami melangkahkan kaki menuju puncak Gunung Ungaran.

Perjalanan Menuju Gunung Ungaran

Awal perjalanan, kami melewati camping ground yang bisanya digunakan untuk kegiatan camping. (iyalah..namanya juga camping ground). Kemudian kami di suguhi oleh hutan pinus yang tropis banget menn. Disitu masih terlihat hutan yang masih asri, masih hijau, dan masih alami.. huawaww.. Setelah melewati lika-liku jalan setapak dihutan pinus kami menemukan sumber air kehidupan. Karena memang sebagian botol kami sudah kosong, kamipun segera mengisi botol tersebut dengan air alami yang super duper segarrr. Airnya jernih men, dingin dan sangat menyegarkan. Cocok untuk menghilangkan dahaga. Selepas mengisi air dan sedikit beristirahat kami melanjutkan lagi perjalanan. Track masih dapat dibilang mudah di hiasi dengan sungai kecil yang berarus tidak deras. Setelah beberapa lama berjalan kami sampai di POS Pronojiwo. Pos ini berupa seperti bangunan yang mirip pos kamling ditengah hutan. Disini kami beristirahat sejenak untuk sekedar minum dan memakan sedikit bekal kami.





Ada sungai kecil disini

Lepas dari POS Pronojiwo, kami bergegas untuk menuju desa promasan. Dalam perjalanan menuju desa promasan, kami sempat menemukan kolam renang, yang berair jernih. Ini juga merupakan sumber air yang dapat diminum saat logistik air habis. Setelah itu, kami disuguhi oleh hamparan kebun kopi yang kopii banget. Kebun ini cukup luas dan menghapar jauh. Keluar dari  kebun kopi, kami langsung takjub dengan keindahan kebun teh yang super duper kereeen banget. Kebun teh ini, menghampar luas. Dengan tibanya kami di kebun teh ini berarti tibalah juga kami di desa promasan. Desa promasan adalah desa terakhir sebelum kita sampai di puncak Gunung Ungaran. Desa promasan adalah desa yang berada pada ketinggian 1.800 mdpl. Desa ini dihuni oleh kurang lebih 15 kepala keluarga dengan mata pencaharian mereka adalah pemetik teh dan pemetik kopi. Di Desa Promasan ini, juga merupakan salah satu tujuan pendaki mendirikan tenda. Namun, perjalanan kami tidak hanya berhenti di Desa Promasan. Kami menlanjutkan perjalanan kami setelah sejenak beristirahat  dan foto bersama (sayang banget melewatkan view sepecah ini menn..)


Kebun Kopi

Kebun Teh Promasan

Kebun Kopi

Meninggalkan keindahan kebun teh yang pecah tadi, kami mulai mendapati track yang cukup melelahkan. Didominasi dengan bebatuan dan jalan menanjak, track ini cukup menguras tenaga. Ditambah dengan adanya beberapa titik pohon tumbang yang sedikit menyulitkan perjalanan kami. Semakin dekat dengan puncak, track yang dihadapkan semakin sulit. Meskipun matahari telah berpulang ke paraduannya tak menghalangi semangat kami untuk sampai ke puncak. Pukul 18.00 Kami tiba di Puncak Gunung Ungaran. Namun ternyata anggota dua anggota kami tertinggal. Sembaring sebagian anggota lain mendirikan dome,  sebagian lagi menunggu duaanggota yang tertinggal tersebut. Setelah kedua anggota sampai, mereka mengutarakan alasan mereka bahwa mereka lapar, sehingga beristirahat agak lama dibawah. It’s Okay, sah-sah saja mengalami kewalahan menuju Puncak Gunung Ungaran ini. Jadi bagi pendaki siapapun kalau kalian sudah merasa letih dan lelah yang sangat, jangan malau untuk berhenti dan stirahat sejenak J







Pukul 19.00 ketiga dome sudah selesai didirikan di sekitar puncak, tepatnya ditengah hutan pinus sekitar puncak. Dan view disekitar pendirian tenda kami ini sama seperti dalam film Twilight. Itu hutan pinus, dan itu berkabut menn. Bayangin deh.  Jadi, keren banget menn.  Kemudian kami membuat makanan sederhana lalu melaksanakan sholat magrib dan isya’. Setelah itu, kami berbincang sebentar kemudian kami memutuskan untuk beristirahat. Pukul 04.30 kami bangun dan sholat subuh. Dengan kompor lapangan yang kami bawa, kami membuat beberapa cangkir kopi dan coklat panas untuk sekedar menghangatkan badan ditengah kabut pagi. Tak lama kemudian kami menuju puncak untuk menikmati sang fajar yang datang. Namun sayang, saat itu sunrise sedikit tertutup oleh kabut. Sehingga tidak sejerih sunrise saat pendakian kami di Gunung Prau. Namun, kami sama sekali tidak merasa kecewa, karena kamipun juga disuguhi pemandangan yang sangat super duper keren banget. Pemandangan yang sangat indaah sekali. Hamparan kebun kopi dan teh terlihat jelas dari puncak. Ditemani angin yang perlahan menggoyangkan ilalang, kami hanyut menikmati pemandangan alam Gunung Ungaran.








Kami di puncak lagi

Dan sekali lagi, Indonesia menghipnotis kami dengan keindahannya. Keindahan khas Nusantara yang alami dan menajubkan. Keindahan yang mengajarkan kami betapa berharganya negara ini, sehingga rasa untuk menjaga harta karun ini semakin tumbuh dan menguat. Selain itu, lagi lagi kami membuktikan bahwa persahabatan ini, mampu kami bawa lagi sampai ke puncak. Persahabatan antara kami dan persahabantan kami dengan alam.

Kami Di Puncak Gunung Ungaran

Sampai jumpa dengan cerita perjalanan lain kami, dari puncak lain... (NTM)

Video pendek dokumenter Ekspedisi kami di Ungaran

https://www.youtube.com/watch?v=yb0zOahp7CI





Tidak ada komentar:

Posting Komentar