Selasa, 21 Juli 2015

MAU PENDAKIAN BERFASILITAS..? HANYA DI GUNUNG LAWU

Rasanya udah lamaaaa banget aku nggak cerita tentang perjalanan kami yaaa...

Nah, pada tulisan kali ini, akan mengangkat cerita pendakian kami  di gunung yang agak mistik nih..
Gunung yang punya ketinggian 3.265 mdpl ini, terletak diantara 2 priovinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur...

Yapss..tepat banget..
Pasti kalian udah pada bisa nebak.. Gunung Lawu...

Dan cerita perjalanan kami adalah..
 
Awalnya kami berbincang-bincang biasa. Karena memang sudah lama kami tidak muncak. Alhasil salah satu dari kami mengunkapkan kerinduannya akan sebuah pendakian. Kemudian tercetuslah ide untuk muncak. Dengan diskusi yang lumayan singkat kami memutuskan untuk melakukan pendakian ke Gunung Lawu.
 
 (Jum’at 27 Februari 2015)

Malam itu kami packing seperti biasa. Namun ada yang tidak biasa, karena pendakian kali ini personil kami berpencar. Ada 5 orang yang berangkat Sabtu subuh dari Jogja, ada 2 personil lain dari Solo dan ada niatan juga dari 2 personil kami yang katanya mau nyusul Sabtu malam dri jogja. ( Gilee.. kacau nggak tuh). Tapi ya kita lihat saja apakah 2 personil kita itu bakalan nyusulin kita pa nggak.. emm
 
(Sabtu, 28 Februari 2015 05:00 WIB)

Selesai sholat subuh, kami langsung terjun menuju Solo untuk menjemput 2 personil yang menunggu di Solo. Pagi itu sungguh berkabut dan dingin. Keadaan perut kami pun juga belum terisi. Maklum kami belum sempat sarapan karena memang kami telat bangun sih.. Saat itu keadaan diperparah karena diantara kita ber 5 tidak ada yang tau jalan menuju Solo.. Parah kan.. ckck. Akhirnya menggunakan insting yang ada, kami melajukan kendaraan bermotor kami berpandukan petunjuk lantas yang ada.

Bukan kami namanya kalau sampai nggak ketemu yang namanya Solo, walaupun setelah sampai Kota Solo kami harus muter-muter nyari Univ.Negeri Surakarta tapi ketemu juga kann.. Disana 2 teman kami sudah menunggu. Yah agak lama sih hehe

Lepas dari Solo kami langsung menuju ke daerah Karang Anyar, sekitar 1 jam dari Solo. Di Karang Anyar kami sudah dapat merasakan kesejukan udara disana. Ya memang cukup dingin. Di Karang Anyar kami langsung menuju Daerah Pariwisata Tawangmangu. Karena dari situlah pintu menuju pendakian Gunung Lawu.

Sebenarnya ada beberapa basecamp pendakian Gunung Lawu. Namun yang biasa di lalui pendaki ialah Jalur Pendakian Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang. Jarak kedua camp ini sebenarnya tidak jauh. Sehingga kami memutuskanuntuk naik melalui jalur Cemoro Kandang dan turun melalui Jalur Cemoro Sewu.

Pagi itu kami memulai pendakian kami setelah membayar retribusi dan bersiap mrapikan bawaan, juga berdoa. Saat itu sekitar pukul 09.00 WIB. Dari basecamp kami langsung disuguhi hutan pinus dan cemara yang cukup lebat dengan track  yang masih landai agak menanjak. Waktu yang dihabiskan daribasecamp sampai ke POS I sekitar  60-90 menit.

Selepas dari POS I kami melanjutkan menuju POS II. Perjalanan mulai diwarnai dengan track yang naik turun juga percabangan yang nantu ujung-ujungya juga bakalan jadi satu lagi. Di track ini bisa didengar gemricik air. Wuiihh.. suasana behh.. Di POS II adalah tempat yang lumayan lapang. Ada tempat berteduh juga disini.. tapi sayang banget kurangterawat. Ada corat-coretan yang nggak jelas dan ada banyak sampah disini.




Dan ternyata, kita kurang berutung. Tidak lama setelah istirahat dan Sholat dzuhur di POS II, hujan mengguyur kami. Kemudian diputuskanlah untuk berteduh sambil masak untuk makan siang di POS II. Lumayang lama juga sih kita menunggu hujan reda.Oh iya, di POS II inikalian bakalan nyium bau-bau belerang yanglumayan menyengatsih.



Setelah hujan reda kami melanjutkan perjalanan. Nah, track setelah ini nih yang lumayanbanget nguras tenaga karena sudah banyak jalan-jalan yang nanjak banget. Tapi banyak bonus track nya kok. Soalnya kan emang Jalur Cemoro Kandang itu memang memutar jadi ya emang banyak bonus track nya yang landai. Dan pemandangan dari POS II menuju POS III ini huwaww.. Indah banget. Jadi kita lewat jalan kecil yang kirinya tuh jurang tapi indaahh banget...




Untuk sampai di POS III bagi pemula seperti kami yaa lumayan menguras tenagasih, soalnya serasa jauuuhhh banget.  Di perjalanan menuju POS II kami sempat istirahat untuk menjalankan Sholat Asahr . Dan perlu kalian tau disini ada sumber mata air. Jadi jangan takut kehabisan air deh :D
Tak lama kami berjalan seusai  istirahat sampailah kami di POS III. Tapi di POS inikami tidak berhenti karena memang kami dikejar malam. Alay ya :D
Kami melanjutkan perjalanan menuju POS IV. Dari sini mungkin adalah medan yang paling berat untuk menuju puncak. Vegetasi mulai terbuka disini. Jalan mulai naik, naik dan naik. Dan karena bosan dengan jalur yang memutar-mutar karena memakan waktu yang lama dan karena dikejar malam tadi, akhirnya kami memutuskan untuk lewat jalur air. Ini agak maksa dan jangan ditiru yaa. Soalnya ini memang karena kami bosan dengan track yang muter-muter dan tak ada ujungnya tadi. Dan yang perlu kalian tau, kalau lewat jalur air itu ya emang lumayan motong jalan dan cepet sih, tapi cuapeknya nggak ketulungan. Sumpah deh.. serius. Jadi nikmatin aja jalur yang ada ya guys.
Malampun mulai datang menyelimuti , dan POS IV pun semakin menjadi mitos untuk kami karena ya memang  jauuuuhhhhhh bangat.Dengan tekad yangkuat dankesabaran yang full Alhamdulillah kita menemukan POS IV. Di POS ini kalian bakalan nemuin tempat yang luas dan lapang. Ada bangunan yang bisa digunakan untuk berteduh dan menghangatkan diri dari angin gunung juga kok disini. Yah lumayanlah..





Karena malam sudah datang, kami memutuskan untuk bermala di POS IV saja. Dan melanjutkan perjalanan menuju puncak esok harinya. Kamipun melaksanakan Sholat Magrib dan Isya’ kemudian beristirahat.

(Minggu, 29 Februari 2015pukul 06:00 WIB)


Pagi itu meleset dari yang direncanakan tadi malam, yang seharusnya beranjak pukul 04:00 tetapi malah molor sapai jam 06:00. Kami menuju puncak Hargo Dumilah. Track menuju Hargo Dumillah tidaklah berat. Ya lumayan lancai, dan sedikit bebatuan. Disini terdapat percabangan jalan dimana ke kiri menuju Hargo Dalem danke kanan menuju Hargo Dumilah. Kami langsung menuju Hargo dumillah. Dan Puju Syukur Alhamdulillah kurang lebih 30 menit kita sampai di Puncak Lawu Hargo Dumillah. Kami akhirnya mencari spot untuk memasak sarapan pagi. Tak lama kemudian munculahteman kami yang ternyata menyusul kami melalui via Cemoro Sewu. Mereka start pendakian pukul 1 malam dan sampai puncak pukul  07:00. Yah salut deh sama kedua teman kami itu.. Horee..









Dari sini, kami menikmati karya Tuhan..
Alam yang luar biasa eloknya..
Titipan-Nya untuk selalu kita jaga kelestariannya..
KeAgungan-Nya yang hanya mampu kita nikmati dari sini..
Dari perjuangan yang tiada habisnya.
Dari semangatdan tekad yangselalu berkobar..
 
Pulang nya, kami memutuskan untuk pulang melalui via Cemoro Sewu. Dan ternyata jalur ini lebih mudah tracknya. Beneran, jadi udah ada jalan batu yang ditata rapi gitu. Jadi nggak usah nemu tanah licin, merunduk-runduk, jungkir balik segala macem. Cukup ikuti jalan berbatu itu dan kau akan sampai di basecamp Cemoro Sewu. Selesai.. ckck
Oh iya sampai lupa, kalian jangan khawatir kalau sampai di puncak kehabisan bekal. Karena di puncak Hargo Dumillah kalian bakalan nemuin beberapa warung. Kalian bisa pesen Nasi pecel yang rasanya pasti Mak Nyus buat pada pendaki yang kelaparan. Ada juga gorengan anget disini. Kurang apalagi coba. Gunung ini penuh fasilitas ya..

Eh, tapi dibalik warung-warung yang bertengger diatas puncak itu tadi, ada perjuangan para penjualnya yang bikin salutdeh. Jadi sambil jalan pulang aku sempet mewawancarai salah satu penjual. Jadi mereka turun buat ambil bahan jualan dan naik lagi. Kalo mereka udah naik mereka bisa 1 minggu nggak turun. Kebayang nggak tu, yang 1 malem disana aja dinginnya minta ampuun apa lagi mereka, ada yang bawa anak kecil lagi.. Waww.. Memang hebat perjuangan mereka..


Hahaha.. udah dulu ya ceritanya, Udah malem nih..
Salam Lestarii...
Cauuww..
Jangan lupa sampahnya lho yaa..

Rabu, 11 Maret 2015

PERSEMBAHAN GUNUNG MERBABU DALAM SEUTAS PERSAHABATAN KAMI

Salam Traveller Nusantara..



Okeee... kali ini saya akan bercerita tentang Ekspedisi kami, menginjakkan kaki di ketinggian 3.145 mdpl.



Dan perjalanan pun dimulai,

Pendakian kali ini penuh pro dan kontra, kenapa karena pendakian kami kali ini tepat pada awal musim penghujan. Berbagai tanggal di bulan Desember kami imajinasikan untuk rencana pendakian kami ini. Dan setelah gagal beberapa kali, akhirnya kami memutuskan bahwa pendakian akan dilaksanakan pada Rabu, 24 Desember 2014. Dan gunung yang kami pilih adalah Gunung Merbabu.


Pendakian kali ini adalah pendakian yang persiapannya paling singkat men, kenapa dikatakan singkat karena kami melakukan packing hanya beberapa jam sebelum keberangkatan.

Pukul 5 sore kamipun berangkat dari kota kita tercinta Yogyakarta..

Ditemani kilauan warna emas dari langit barat, motor kami melaju.. Seperti biasa, Jack sudah menunggu kami diperbatasan. Sebelum berangkat kami sempatkan berdoa bersama dulu. Lalu motor kami kembali melaju..

Pukul setengah tujuh, kami terhenti di sebuah masjid di daerah Magelang. Dan kami memutuskan untuk beribadah sholat Magrib dan Isya’ disana. Setelah istirahat sejenak, motor kami pun dipacu menuju daerah Selo Jawa Tengah. Jalan yang dilalui cukup menanjak. Sekedar info aja ja guys, kalo kalian bawa motor pastiin motor kalian dalam keadaan yang baik. Karena tanjakannya nanjak banget men.

Pukul 8 kami tiba dibase camp, seperti biasa kami registrasi dan menyiapkan segala macam barang bawaan juga berbenah senyaman mungkin untuk mulai mendaki. Pukul 9 tepat kami mulai langkah kami meninggalka basecame.

Oh ya, untuk menuju Puncak Merbabu sebenarnya ada 3 jalur yaitu, Jalue Wekas, Cunthel dan yang kami lalui ini adalah jalur Selo. Di jalur yang kami lewati ini tidak akan didapati sumber air, jadi jangan lupa bawa persediaan air yang agak banyak ya.

Oke, kembali ke track. Track awal memasuki hutan lumayan landai namun tetap saja menanjak. Track ini akan diselingi dengan beberapa jalan berbatu yang lumayan menguras tenaga. Track ini akan ditemui sampai di POS II.

Pukul setengah 1 kami sampai di POS II. Disini memang rencana awal kami untuk mendirikan dome. Setelah dome berdiri, dan mengisi perut kami pun beristirahat.





Kamis, 25 Desember 2014 pukul 8. Kami mulai berkemas untuk melanjutkan perjalanan  menuju sabana II. Pukul setengah 9 kami melajutkan perjalanan kami. Kami sempat singgah dan beristirahat sejenak di daerah yang dinamai Batu Tulis. Selain POS II, di Batu tulis ini juga dijadikan tempat ngecam oleh para pendaki,karena memang tersedia area yang cukup luas men. Setelah itu, Track mulai menguras tenaga.Tanjakan yang lumayan berat mulai nampak. Namun pemandangan dari sini mulai bisa diadu. Setelah beberapa lama berjalan kemudian kami sampai di sabana I. Dan dari sini, pemandangan yang luar biasa mulai tampak. Selama di sabana I, terdapat bonus track menuju sabana II walaupun nggak terlalu panjang. Untuk mencapai sabana II, kami harus melewati jalan yang menanjak. Pukul 2 kami sampai di Sabana II. Kamipun memutuskan untuk beristirahat disini dan menunggu besok pagi untuk meneruskan perjalanan ke puncak.

Alasan kami memilih sabana II karena disini terdapat area yang lumayan luas dan juga pemandangannya cukup memelongokan mata. Kami sempat menikmati sunset dari Sabana II. Dan itu sangat menakjubkan mennn... meski sebelumnya sempat diguyur hujan, tidak mengurangi indahnya senja di Sabana II.





Batu Tulis
Menuju Sabana II
Jalan Menuju Sabana II
Murti Zulfan
Azizah Rahma Dita
Yusuf Sismadi
Argo Dwi Jatmiko Putro
Fajar Andriawan P
Afif Marzuqi
Nadia Tahayyama Mahrus
Sunset sabana II
Sabana II
Sabana II
Sabana II


Sabana I







Jum’at 26 Desember 2014 pukul 3 pagi kami sudah bangun dan bersiap menuju puncak. Kami sengaja hanya membawa 1 carir yang berisi air minum dan matras untuk diatas. Perjalanan menuju puncak sangatlah menanjak dan sulit, karena tanjakan disini sangat tinggi dan lumayan menguras tenaga. Pukul 4 kami mulai perjalanan menanjak. Menurut kami, disinilah perjalanan yang paling melelahkan. Perjalanan yang paling membutuhkan kesabaran dan usaha keras. Pukul 6 kami sampai diatas puncak Triangulasi. Kemudian kami menjalankan Sholat Subuh. Setelah itu, kami menuju puncak Kentheng Songo. Sayangnya disini sangat berkabut. Jadi pemandangan yang tersuguhkan tertutup kabut. Namun tetap indah kok.


Afif Marzuqi di Puncak Kenteng Songo
Fajar Andriawan di Puncak Kenteng Songo
Yusuf Sismadi di Puncak Kenteng Songo
Sholat Subuh
Azizah Rahma Dita di Puncak Kenteng Songo
Afif Marzuqi di Puncak Kenteng Songo
Nadia Tahayyama M di Puncak Kenteng Songo
Fajar Andriawan di Puncak Kenteng Songo




Dan lagi lagi kami buktikan. Bahwa kebersamaan kami dapat membawa kami ke puncak Merbabu..



Oh iya, Jalur Pendakian Merbabu via Selo ini pas banget buat para pendaki pemula. Jadi para pendaki pemula cobadeh jalur ini..

Selamat muncakk Guyss.. Tetap jaga alam kita yaa..


Sampai bertemu di cerita muncak kami selanjutnya..
Salam Lestari..
  

-NTM-