Rabu, 11 Maret 2015

PERSEMBAHAN GUNUNG MERBABU DALAM SEUTAS PERSAHABATAN KAMI

Salam Traveller Nusantara..



Okeee... kali ini saya akan bercerita tentang Ekspedisi kami, menginjakkan kaki di ketinggian 3.145 mdpl.



Dan perjalanan pun dimulai,

Pendakian kali ini penuh pro dan kontra, kenapa karena pendakian kami kali ini tepat pada awal musim penghujan. Berbagai tanggal di bulan Desember kami imajinasikan untuk rencana pendakian kami ini. Dan setelah gagal beberapa kali, akhirnya kami memutuskan bahwa pendakian akan dilaksanakan pada Rabu, 24 Desember 2014. Dan gunung yang kami pilih adalah Gunung Merbabu.


Pendakian kali ini adalah pendakian yang persiapannya paling singkat men, kenapa dikatakan singkat karena kami melakukan packing hanya beberapa jam sebelum keberangkatan.

Pukul 5 sore kamipun berangkat dari kota kita tercinta Yogyakarta..

Ditemani kilauan warna emas dari langit barat, motor kami melaju.. Seperti biasa, Jack sudah menunggu kami diperbatasan. Sebelum berangkat kami sempatkan berdoa bersama dulu. Lalu motor kami kembali melaju..

Pukul setengah tujuh, kami terhenti di sebuah masjid di daerah Magelang. Dan kami memutuskan untuk beribadah sholat Magrib dan Isya’ disana. Setelah istirahat sejenak, motor kami pun dipacu menuju daerah Selo Jawa Tengah. Jalan yang dilalui cukup menanjak. Sekedar info aja ja guys, kalo kalian bawa motor pastiin motor kalian dalam keadaan yang baik. Karena tanjakannya nanjak banget men.

Pukul 8 kami tiba dibase camp, seperti biasa kami registrasi dan menyiapkan segala macam barang bawaan juga berbenah senyaman mungkin untuk mulai mendaki. Pukul 9 tepat kami mulai langkah kami meninggalka basecame.

Oh ya, untuk menuju Puncak Merbabu sebenarnya ada 3 jalur yaitu, Jalue Wekas, Cunthel dan yang kami lalui ini adalah jalur Selo. Di jalur yang kami lewati ini tidak akan didapati sumber air, jadi jangan lupa bawa persediaan air yang agak banyak ya.

Oke, kembali ke track. Track awal memasuki hutan lumayan landai namun tetap saja menanjak. Track ini akan diselingi dengan beberapa jalan berbatu yang lumayan menguras tenaga. Track ini akan ditemui sampai di POS II.

Pukul setengah 1 kami sampai di POS II. Disini memang rencana awal kami untuk mendirikan dome. Setelah dome berdiri, dan mengisi perut kami pun beristirahat.





Kamis, 25 Desember 2014 pukul 8. Kami mulai berkemas untuk melanjutkan perjalanan  menuju sabana II. Pukul setengah 9 kami melajutkan perjalanan kami. Kami sempat singgah dan beristirahat sejenak di daerah yang dinamai Batu Tulis. Selain POS II, di Batu tulis ini juga dijadikan tempat ngecam oleh para pendaki,karena memang tersedia area yang cukup luas men. Setelah itu, Track mulai menguras tenaga.Tanjakan yang lumayan berat mulai nampak. Namun pemandangan dari sini mulai bisa diadu. Setelah beberapa lama berjalan kemudian kami sampai di sabana I. Dan dari sini, pemandangan yang luar biasa mulai tampak. Selama di sabana I, terdapat bonus track menuju sabana II walaupun nggak terlalu panjang. Untuk mencapai sabana II, kami harus melewati jalan yang menanjak. Pukul 2 kami sampai di Sabana II. Kamipun memutuskan untuk beristirahat disini dan menunggu besok pagi untuk meneruskan perjalanan ke puncak.

Alasan kami memilih sabana II karena disini terdapat area yang lumayan luas dan juga pemandangannya cukup memelongokan mata. Kami sempat menikmati sunset dari Sabana II. Dan itu sangat menakjubkan mennn... meski sebelumnya sempat diguyur hujan, tidak mengurangi indahnya senja di Sabana II.





Batu Tulis
Menuju Sabana II
Jalan Menuju Sabana II
Murti Zulfan
Azizah Rahma Dita
Yusuf Sismadi
Argo Dwi Jatmiko Putro
Fajar Andriawan P
Afif Marzuqi
Nadia Tahayyama Mahrus
Sunset sabana II
Sabana II
Sabana II
Sabana II


Sabana I







Jum’at 26 Desember 2014 pukul 3 pagi kami sudah bangun dan bersiap menuju puncak. Kami sengaja hanya membawa 1 carir yang berisi air minum dan matras untuk diatas. Perjalanan menuju puncak sangatlah menanjak dan sulit, karena tanjakan disini sangat tinggi dan lumayan menguras tenaga. Pukul 4 kami mulai perjalanan menanjak. Menurut kami, disinilah perjalanan yang paling melelahkan. Perjalanan yang paling membutuhkan kesabaran dan usaha keras. Pukul 6 kami sampai diatas puncak Triangulasi. Kemudian kami menjalankan Sholat Subuh. Setelah itu, kami menuju puncak Kentheng Songo. Sayangnya disini sangat berkabut. Jadi pemandangan yang tersuguhkan tertutup kabut. Namun tetap indah kok.


Afif Marzuqi di Puncak Kenteng Songo
Fajar Andriawan di Puncak Kenteng Songo
Yusuf Sismadi di Puncak Kenteng Songo
Sholat Subuh
Azizah Rahma Dita di Puncak Kenteng Songo
Afif Marzuqi di Puncak Kenteng Songo
Nadia Tahayyama M di Puncak Kenteng Songo
Fajar Andriawan di Puncak Kenteng Songo




Dan lagi lagi kami buktikan. Bahwa kebersamaan kami dapat membawa kami ke puncak Merbabu..



Oh iya, Jalur Pendakian Merbabu via Selo ini pas banget buat para pendaki pemula. Jadi para pendaki pemula cobadeh jalur ini..

Selamat muncakk Guyss.. Tetap jaga alam kita yaa..


Sampai bertemu di cerita muncak kami selanjutnya..
Salam Lestari..
  

-NTM-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar